. Amoi Chantek: Pengertian Sejarah dan Ruang Lingkup Sejarah Source: http://www.amronbadriza.com/2012/10/cara-membuat-anti-copy-paste-di-blog.html#ixzz2Q2hwp6eP

Sunday 3 November 2013

Pengertian Sejarah dan Ruang Lingkup Sejarah

Pengertian Sejarah dan Ruang Lingkup Sejarah

Sejak kamu kecil pasti pernah dengar kata sejarah kan? apa sig pengertian sejarah sebenarnya? mungkin yang ada dibenak kamu sejarah adalah pelajaran atau cerita masa lalu. Pengertian sejarah adalah ilmu yang mengkaji peristiwa atau kejadian yang telah terjadi dalam masyarakat manusia pada waktu yang lampau.
Mempelajari sejarah berarti membiasakan diri untuk berpikir secara historis dan kritis. Cara berpikir sejarah berbeda dengan cara berpikir ilmu pengetahuan alam yang saintis. Berpikir secara historis tentu akan terus berhubungan dengan masa lampau, sedangkan dalam berpikir saintis kita tak dituntut untuk menengok masa lalu.
Ruang Lingkup Sejarah
Berikut adalah beberapa luang lingkup sejarah...

1. Sejarah sebagai Peristiwa
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau tentunya ada yang penting untuk dibahas, ada pula yang tidak. Sebuah peristiwa disebut penting bila kemudian peristiwa itu cukup berpengaruh terhadap masa selanjutnya. Bisa saja peristiwa penting tersebut pada waktu kejadiannya tidaklah begitu penting, namun setelah peristiwa tersebut berlalu barulah dirasakan pengaruhnya terhadap kehidupan di masa berikutnya.
Berkenaan dengan konsep sejarah sebagai peristiwa maka kita kita akan membicarakan tentang kejadian, kenyataan, aktualitas yang telah terjadi atau berlangsung pada masa yang lampau. Lalu kita bertanya ”Apakah yang kita namakan peristiwa atau kejadian?”. Tentunya secara mudah kita menjawab bahwa kejadian adalah hal sudah terjadi. Bersambung dengan pertanyaan “Apakah yang terjadi?“. Pertanyaan ini membuat kita berpikir bahwa banyak sekali jawaban yang bisa kita berikan berkaitan dengan kehidupan manusia yang terjadi pada masa lampau. Apa saja yang terjadi dan terbentuk pada masa yang lampau adalah kejadian, terutama yang berhubungan dengan kehidupan manusia.

2. Sejarah sebagai Kisah
Membicarakan sejarah sebagai kisah berarti berbicara sejarah sebagai sebuah cerita dalam berbagai bentuk, baik narasi maupun tafsiran dari suatu peristiwa sejarah. Kisah ini pun dapat berupa tulis atau lisan. Secara tulisan, kisah sejarah ini dapat dilihat dalam bentuk tertulis seperti pada buku, majalah atau surat kabar. Secara lisan, kisah dapat diambil dari ceramah, percakapan atau pelajaran di sekolah. Sejarah merupakan suatu kisah yang diceritakan dalam berbagai bentuk, baik narasi maupun tafsiran dari suatu kejadian. Secara tulisan kisah ini akan didapat dalam bentuk tulisan di buku, majalah atau surat kabar. Secara lisan, kisah didapat dari ceramah, percakapan atau pelajaran di sekolah.
Oleh karena sejarah di sini bersifat kisah atau cerita maka isi kisahnya pun berbeda bergantung kepada siapa yang menyampaikannya, kepentingan, serta latar belakang si penyampai kisah bersangkutan. Kisah yang dituturkan berbeda karena setiap orang akan memberikan tafsiran yang berbeda tentang peristiwa yang dilihatnya. Dengan demikian, akan cukup bijaksana apabila sejarah dikisahkan itu disertai pula oleh uraian mengenai sifat-sifat orang yang menyampaikan sejarah.

3. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah sebagai ilmu baru lahir pada awal abad ke-20. Pada waktu itu tengah terjadi perdebatan ilmiah di antara ilmuwan tentang sejarah. Perdebatan ini terjadi di Jerman pertama kali, melibatkan para ahli filsafat dan sejarawan. Yang diperdebatkan adalah apakah sejarah dapat digolongkan sebagai cabang ilmu pengetahuan atau merupakan sebuah seni.
Ilmu sejarah sendiri sudah mulai berkembang pada abad ke- 19, seiring dengan perkembangan ilmu dan sains yang lainnya. Pengetahuan sejarah ini mencakup kondisi atau situasi manusia pada suatu masa yang hidup dalam jenjang sosial tertentu. Ilmu sejarah berusaha mencari hukum-hukum yang mengendalikan manusia dan kehidupannya dan juga mencari penyebab timbulnya perubahan-perubahan dalam kehidupan manusia.

4. Sejarah sebagai Seni
Sejarah pun dapat berperan sebagai seni yang mengedepankan nilai estetika. Jadi, sejarah dalam hal ini bukanlah dipandang dari segi etika atau logika. Menurut pemikiran Dithley, seorang sejarawan dan filsuf modern, sejarah adalah pengetahuan tentang cita rasa. Sejarah tidak saja mempelajari segala yang bergerak dan berubah yang tampak dipermukaan, namun juga mempelajari motivasi yang mendorong terjadinya perubahan itu bagi si pelaku sejarah. Ia mempelajari suatu proses dinamis kehidupan manusia yang di dalamnya terlihat adanya hubungan sebab-akibat yang lumayan rumit. Dithley meragukan teori yang diungkapkan Comte, Mills, dan Spencer yang menyatakan bahwa metode ilmu alam dapat dipergunakan dalam mempelajari sejarah tanpa modifikasi berkelanjutan.
Memang benar bahwa sejarah dapat digali melalui metode ilmiah. Akan tetapi, sejarah itu sendiri memiliki jiwa atau roh, yang tak lain adalah jiwa yang terdapat dalam diri manusia sebagai pelaku sejarah. Jiwalah yang merupakan nyala api manusia dalam kehidupannya. Pendekatan terhadap jiwa sejarah ini hanya dapat dilakukan oleh seni. Jika suatu peristiwa sejarah tak dapat lagi dibuktikan melalui metode ilmiah maka seorang sejarawan diharapkan mampu mengungkap apa yang tersirat dalam peristiwa itu melalui daya imajinasi. Imajinasi ini sangat diperlukan dalam menginterpretasikan sejarah ketika data-data, jejak-jejak, dan informasi sejarah dirasa belum cukup dalam menafsirkan peristiwa sejarah.
Artikel ini ditulis oleh Desy pada 15:16 02 January 2013 | dibaca 273 kali oleh pengunjung


No comments:

Post a Comment